Nadiem Makariem merencanakan sekolah akan segera kembali dimulai pada tahun ajaran baru di bulan Juli 2020, sedangkan pandemi virus corona di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda penurunan, Epidemiolog dr Dicky Budiman M.Sc.PH, PhD (Cand) Global Health Security CEPH Griffith University mengatakan, pelaksanaan pola hidup baru dan pola kehidupan lainnya di berbagai sektor dan tingkatan selama pandemi Covid-19 harus mulai disosialisasikan.

Hal ini sangat perlu dilakukan mengingat bahwa virus covid-19 ini akan berlangsung lama bahkan cenderung menjadi endemik, Dicky yang sudah terlibat dalam penanganan pandemi hampir 18 tahun sejak wabah SARS, HIV dan flu burung menjelaskan bahwa pola kerja baru dan sekolah baru haruslah dipersiapkan dengan matang. Karena potensi penularan Covid-19 dapat terjadi baik pada orang dewasa muda dan anak-anak, bahkan dapat berakibat fatal atau kematian.

Panduan umum pelaksanaan pola sekolah baru

Proses skrining kesehatan bagi guru dan karyawan sekolah

Karyawan yang memiliki penyakit seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, paru dan pembuluh darah, kehamilan, kanker atau daya tahan tubuh lemah atau menurun, tidak disarankan untuk mengajar atau bekerja di sekolah. Untuk golongan tersebut bisa diberikan opsi untuk work from home (WFH).

Skrining zona lokasi tempat tinggal

Melakukan identifikasi zona tempat tinggal guru dan karyawan. Jika mereka tinggal di zona merah disarankan bekerja di lokasi sekolah dekat tempat tinggalnya.

Lakukan test Covid-19

Test disarankan dengan metode RT-PCR sesuai standar WHO, Jika secara teknis terdapat keterbatasan biaya maka dapat dilakukan opsi pooling test dengan jumlah sampel kurang dari 30.

Guru dan karyawan yang telah lolos tahap skrining diberi tanda

Bagi guru dan karyawan yang telah lolos tahap skrining untuk Covid-19 maka dapat diberikan tanda.

Sosialisasi virtual

Seminggu sebelum kegiatan belajar mengajar diberlakukan, lakukan sosialisasi virtual pola baru ke orang tua, siswa, guru dan staf sekolah.

Atur waktu kegiatan belajar mengajar

Waktu kegiatan belajar diatur agar tidak bersamaan dengan waktu padat lalu lintas dan dikurangi durasi di sekolah.

Data dan cek kondisi

Guru kelas terpilih wajib mendata dan cek kondisi siswa dan orang tua siswa secara virtual sebagai skrining awal. Siswa atau orang tua siswa yang sakit diberikan keringanan tetap belajar di rumah hingga dokter menentukan sehat.

Posisi duduk

Pengaturan posisi duduk di ruang kelas dan ruang guru minimal berjarak 1,5 meter. Bila memungkinkan pakai pembatas plastik.

Menjaga jarak

Guru tetap menjaga jarak dari siswa dan tidak mobile.

Guru tidak berpindah kelas

Guru kelas diupatakan tetap atau tidak berpindah kelas.

Skrining harian

Skrining harian sebelum berangkat untuk guru, siswa dan karwayan lewat handphone, jika suhu di atas 38 derajat, batuk, pilek, gangguan kulit, mata, muntah, diare, tidak selera makan atau keluhan lain, maka jangan pergi dulu ke sekolah atau bekerja.

Tidak berkumpul

Pengantar atau penjemput berhenti di lokasi yang ditentukan dan di luar lingkungan sekolah, serta dilarang menunggu atau berkumpul. Hanya berhenti, turunkan, kemudian pergi tinggalkan sekolah.

Skrining fisik

Di pintu masuk sekolah, lakukan skrining fisik untuk guru, siswa atau karyawan yang meliputi suhu, harus bermasker kain dan tidak tampak sakit.

Penerapan aturan pola sekolah baru

Aturan pola baru meliputi selalu wajib bermasker, pengaruan jarak, tidak menyentuh, membiasakan cuci tangan, penyediaan wastafel dan hand sanitizer pada beberapa lokasi di sekolah. Selain itu tidak ada pedagang luar atau kantin dan siswa dapat membawa bekal sendiri dari rumah.

Pasang informasi pencegahan

Pemasangan informasi pencegahan Covid seperti pada gerbang sekolah dan ruang kelas.

Menjaga kebersihan ruangan

Ruangan kelas, meja dan kursi belajar harus dibersihkan setiap hari dengan disinfektan.

Tutup tempat bermain

Meniadakan atau menutup tempat bermain atau berkumpul.

WFH setelah berpergian

Guru, karyawan atau siswa yang setelah pulang dari berpergian ke luar kota dan luar negeri diberi waktu WFH atau belajar dari rumah selama 14 hari.

Disiapkan dukungan UKS dan Psikologis harian di sekolah

Pemerintah daerah wajin menurunkan petugas medis secara berkala ke sekolah, juga secara reguler dilakukan pemeriksaan secara sampling di sekolah.

Jika seluruh tahapan diatas dilakukan, maka kegiatan belajar mengajar akan relatif aman, jika seluruh tahapan ini belum siap, maka tidak boleh dipaksakan karena besarnya resiko yang akan dihadapi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *